Friday, August 06, 2010

Jepang...Oh Jepang... Atashi wa Nihon e ikitai desu naa...

Sudah sejak lama saya kagum dengan negara bekas penjajah Indonesia ini. Dari segi masyarakatnya, budayanya, alamnya dan teknologinya. Dan saya ingin sekali bisa pergi kesana. Walaupun ada juga sisi negatif dari negara Jepang, kita ambil yang sisi positifnya saja. Diliat dari segi masyarakatnya, yang membuatku kagum adalah kedisiplinan, keteraturan, kesetiaan, kerja keras, keunikan, kreativitas, kesopanan dan budaya antrinya. Karakter tersebut telah terbentuk dalam waktu ratusan tahun lalu dan selalu diajarkan sejak dini di dalam keluarga. Kecintaan masyarakat Jepang kepada bahas ibu karena 90% bacaan ditulis dalam huruf kanji, sekalipun buku dari luar Jepang. Kemajuan masyarakat Jepang bukan karena lebih jenius dari bangsa lain, akan tetapi karena rasa keingintahuan mereka yang sangat besar. Tapi meskipun Jepang dikenal sebagai negara yang sangat modern, masyarakat Jepang tidak melupakan jasa nenek moyangnya. Mereka sangat memelihara peninggalan sejarah, tradisi dan kebudayaan asli Jepang yang sudah berumur ratusan tahun. Saya pernah melihat salah satu foto teman saya yang sedang berada di Jepang. Dia foto di depan bekas bangunan tragedi pengeboman Hiroshima - Nagasaki oleh tentara AS. Walaupun bentuk bangunannya sudah tidak utuh lagi, tapi masyarakat dan pemerintah Jepang sangat menjaga bangunan yang menjadi saksi sejarah bagi negara Jepang.

Anda pasti sudah tidak asing lagi dengan yang namanya Harakiri. Salah satu budaya yang masih sering dilakukan oleh masyarakat Jepang yang masih memegang teguh nilai-nilai tradisionalnya. Harakiri adalah tindakan mengakhiri hidup dengan cara menusukkan belati atau samurai ke perut atau jantung yang dilakukan oleh orang yang merasa telah kehilangan kehormatan akibat melakukan kejahatan, aib, dan mengalami kegagalan dalam melaksanakan kewajiban. Bagi mereka, tidak ada gunanya lagi melanjutkan hidup bila sudah kehilangan kehormatan. Beberapa tahun lalu tersiar berita tentang seorang pejabat Jepang melakukan harakiri akibat diketahui melakukan korupsi (bagaimana dengan pejabat di negeri kita??). Belum lama ini pelatih timnas Jepang Takeshi Okada mengundurkan diri sebagai pelatih karena dirinya merasa gagal membawa Jepang ke final Piala dunia 2010 setelah kandas secara menyakitkan di babak 16 besar oleh Paraguay lewat adu penalti. ”Mengenai kekalahan hari ini, saya bertanggung jawab sepenuhnya. Sebagai pelatih, saya seharusnya bisa melakukan lebih baik. Kami bermain terlalu dalam, (Keisuke) Honda jauh dari rekan-rekannya hari ini. Sekali lagi, saya bertanggung penuh,” lanjutnya. ”Tak ada lagi yang tersisa untuk saya sekarang, saya pikir saya akan mundur dari jabatan ini,” pungkas sang pelatih. Berbanding jauh dengan ketua PSSI sekarang. Sudah pernah dipenjara dan sudah berkali-kali pula di demo oleh masyarakat Indonesia, tetep aja gak mau mundur dari jabatannya. Kayaknya hanya di Indonesia seseorang di dalam penjara masih bisa dipilih dan menjabat sebagai ketua PSSI. Pantas saja prestasi sepakbola dalam negeri tidak pernah maju dan berprestasi (lah kok malah jadi ngebahas sepakbola sih??? back to topic..).

Klo ga salah semenjak SMP - SMA saya mulai tertarik dengan negeri Sakura ini (sewaktu masih SD cuma tahu kartun Doraemon aja, salah satu kartun favorit sampe sekarang hehehe...). Saya sering menonton film-film dorama Jepang yang ditayangkan di salah satu stasiun televisi swasta Indonesia. Dan saya mulai berburu berita dan poster tentang artis Jepang tersebut. Saya mulai mengenal lebih banyak tentang negeri Samurai itu. dan itulah yang membuat saya ingin sekali bisa pergi kesana. Mungkin itu adalah salah satu penyebab yang membuat saya untuk belajar bahasa Jepang, selain karena bahasanya yang unik didengar. Saya pun mulai belajar bahasa Jepang dari website www.freejapanese.org, kemudian mulai berburu buku-buku tentang Nihongo benkyoushimasu (belajar bahasa Jepang), belajar dari teman-teman di facebook yang bisa bahasa Jepang, atau yang kebetulan pernah & sedang di Jepang. Hmm ternyata bahasa Jepang cukup sulit juga ya. Karena bentuk pola kalimat bahasa Jepang berbeda dengan bahasa Indonesia. Ingin ikut kursus bahasa Jepang tapi sayang di Cirebon belum ada :-( Maka dari itu, saya sangat kesulitan sekali untuk membuat kalimat bahasa Jepang yang benar. Tapi alhamdulillah, akhirnya saya menemukan website untuk kursus online. Insya Allah bulan depan saya akan ikut kursus online. Mudah-mudahan dengan mengikuti kursus online tersebut bahasa Jepang saya bisa lebih baik lagi. Doakan ya teman-teman... Onegaishimasu... ^_^

No comments:

Post a Comment