Monday, February 22, 2010

Jenis-Jenis Topeng Cirebon


Berikut ini adalah jenis-jenis Topeng Cirebon dan penjelasannya :

1.Panji :
Menggambarkan kesucian manusia yang baru lahir. Gerakannya halus dan lembut. Tidak seluruh tubuh digerakan.

2. Samba atau Pamindo :
Melambangkan kelincahan manusia dimasa kanak-kanak. Sikapnya lincah dan lucu tetapi juga luwes.

3. Rumyang :
Menggambarkan kehidupan seorang remaja pada masa akil baligh.



4. Tumenggung atau Patih :
Menggambarkan manusia yang sudah menginjak dewasa dan telah menemukan jati dirinya. Sikapnya tegas, berkepribadian, bertanggung jawab dan memiliki jiwa korsa yang Paripurna.

5. Kelana atau Rahwana :
Melambangkan sifat angkara murka yang terdapat dalam manusia.


Kelima Topeng / kedok tersebut apabila dikaitkan dengan unsur Islam adalah sebagai berikut :

Topeng Panji
Akronim dari kata MAPAN ning kang SIJI, artinya tetap kepada yang satu atau Esa. Tiada Tuhan selain Allah Swt.

Topeng Samba
Berasal dari kata SAMBANG atau SABAN yang artinya setiap. Maknanya bahwa setiap waktu kita diwajibkan mengerjakan segala Perintah- NYA. Sedangkan Pamindo artinya Diduakalikan (Dipindoni), maknanya bahwa disamping mengerjakan perintah – NYA, kita juga perlu melaksanakan hal –hal yang sunnah

Topeng Rumyang
Berasal dari kata Arum / Harum dan Yang / Hyang (Tuhan).Maknanya bahwa kita senantiasa mengharumkan nama Tuhan yaitu dengan Do’a dan dzikir

Topeng Tumenggung
Memberikan kebaikan kapada sesama manusia, saling menghormati dan senantiasa mengembangkan silih Asah, Silih Asih dan Silih Asuh

Topeng Kelana
Kelana artinya Kembara atau Mencari. Bahwa dalam hidup ini kita wajib berikhtiar


POKOK – POKOK TARI TOPENG

Pokok – pokok Tari Topeng Cirebon ada 9 (sembilan) gerakan yaitu: Adeg-adeg, Pasangan, Capang, Banting Tangan, Jangkung Ilo, Godeg, Gendut, Kenyut, Nindak / Njanda.

Kesembilan gerakan tersebut adalah disesuaikan dengan lubang yang terdapat pada tubuh manusia, yaitu sebagai berikut :
Dua lubang mata
Dua lubang telinga
Dua lubang hidung
Dua lubang pelepasan (depan dan belakang )
Satu lubang mulut

Arti dari kesembilan gerakan tersebut yaitu :

1. ADEG –ADEG (berdiri ) : Artinya kita harus berdiri dengan kokoh agar tidak tergoyahkan.

2. PASANGAN : Artinya kita senantiasa memberikan suri tauladan kepada orang lain dengan berbuat kebajikan dan kebaikan.

3. CAPANG : Artinya agar kita selalu ringan tangan memberikan pertolongan kepada yang membutuhkan.

4. BANTING TANGAN : Artinya kita harus senantiasa bekerja keras.

5. JANGKUNGILO : Artinya mengukur keinginan kita dengan kemampuan yang ada.

6. GODEG : Artinya geleng kepala. Maknanya apabila kita melihat saudara kita sesama manusia yang sedang di landa kesusahan kita senantiasa menggelengkan kepala dan kemudian menolongnya sesuai kemampuan.

7. GENDUT : Artinya dalam hidup ini kita jangan gemuk sendiri karena masih banyak saudara – saudara kita yang kekurangan dan hidup dibawah garis kemiskinan.

8. KENYUT : Artinya Kepincut. Maknanya kita harus kepincut kepada hal – hal yang sifatnya positif dan konstruktif.

9. NINDAK / NJANGKA : Artinya bertindak atau berbuat. Maknanya kita senantiasa harus berbuat kepada jalan yang diridhoi Allah SWT.


TOPENG / KEDOK TAMBAHAN
Seperti diungkapkan diatas, bahwa jumlah kedok seluruhnya ada 9 buah dan yang dijadikan kedok pokok hanya 5 buah. Adapun 4 kedok lainnya digunakan bila mementaskan cerita / lakon.

Berikut ini adalah arti dan makna 4 kedok tambahan, yaitu sebagai berikut :

1. PENTUL : Menggambarkan seorang Pawongan / punakawan yang selalu rendah hati, tidak sombong dan selalu setia kepada tuannya.

2. NYO / SEMBLEP : Menggambarkan seorang Emban atau Parkan atau juga seorang Inang Pengasuh.

3. JINGGANANOM : Menggambarkan seorang Abdi Negara dan Abdi masyarakat Yang senantiasa menempatkan kepentingan pribadi atau golongan.

4. AKI – AKI : Menggambarkan kehidupan manusia di masa tua.


*sumber www.sanggarsekarpandan.wordpress.com

No comments:

Post a Comment