Bulan Ramadhan hanya tinggal hitungan hari saja. Hari Raya Idul Fitri semakin terasa. Dan itu artinya Lebaran kali ini adalah Lebaran pertama tanpa Bapak. Sudah terbayang nanti pada saat takbir berkumandang hati kami dipenuhi dengan rasa sedih. Sedih karena melewatkan Lebaran tanpa kehadiran Bapak.
Jangankan Lebaran, setiap selesai shalat taraweh saja pada saat dzikir saya tak bisa menahan air mata yang tumpah. Karena setiap saya menutup mata yang muncul adalah sosok bapak yang sedang memimpin dzikir tersebut. Dalam balutan baju gamis putih dan peci putih, bapak duduk dengan posisi menyamping sambil sesekali memandang ke arah jamaah. Bapak berdzikir sangat khusyuk dengan kepala bergerak ke kanan dan ke kiri.
Ya Allah.... betapa kami merindukan bapak. Kami merasa bapak masih ada, akan tetapi kami tidak bisa melihat dan memeluknya. Hanya doa yang bisa kami berikan untuk bapak kami tersayang.
Ya Allah, tolong jaga bapak disana
Ya Allah, tolong sayangi bapak (seperti kami menyayanginya)
Ya Allah, tolong ampuni segala dosa-dosa bapak
Ya Allah, tolong terima semua amal ibadah bapak
Ya Allah, tolong lapangkan kuburan bapak
Ya Allah, tolong terangilah kuburan bapak
Ya Allah, tolong tempatkanlah bapak di tempat terbaik-Mu
Ya Allah, tolong persatukanlah kami kembali di Surga-Mu yang abadi
Aamiin... Aamiin... Aamiin... Yaa Robbal'alamiin...
Cirebon, 24 Juli 2014
Tulisan yang diiringi oleh tetesan air mata kerinduan :"(